NERACA
Jakarta– PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mulai mengerjakan proyek pembangunan sejumlah fasilitas di Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato (PNLIA) di Dili, Timor Leste. Pembangunan proyek itu ditandai dengan groundbreaking yang sudah dilaksanakan pada Selasa (20/5).
Direktur Operasi I WSKT, Ari Asmoko dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, groundbreaking tersebut merupakan salah satu momentum bersejarah bagi Waskita Karya, karena perseroan akan mulai mengerjakan proyek bandara internasional di Timor Leste. “Sebagai satu-satunya BUMN asal Indonesia yang dipercaya untuk mengerjakan fasilitas PNLA Timor Leste, perseroan berkomitmen penuh menyelesaikan proyek dengan tepat waktu dan memberikan kualitas terbaik,"ujarnya.
Disampaikannya, pengerjaan bandara ini menjadi bukti kepercayaan Pemerintah Timor Leste kepada perseroan. Ditargetkan, proyek senilai US$ 72,6 juta atau setara Rp 1,1 triliun tersebut akan selesai pada 2028 mendatang."Waskita ditugaskan untuk memperpanjang landasan pacu menjadi 2.100 meter, termasuk area keselamatan landasan pacu atau Runway End Safety Area (RESA). Area itu dibangun sepanjang minimal 90 meter di setiap sisi guna meningkatkan keselamatan penerbangan," kata Ari.
Waskita (WSKT), lanjutnya, ditugaskan pula membangun jalur taxiway yang memungkinkan pesawat bergerak secara lebih efisien di sekitar bandara. Kemudian akan dibangun pula Menara Pengawas Lalu Lintas Udara atau Air Traffic Control Tower (ACT) untuk memantau sekaligus mengatur lalu lintas penerbangan di udara.
Lingkup kerja perseroan, termasuk membangun area parkir khusus atau apron yang berfungsi meningkatkan kapasitas pesawat. Lalu agar bandara bisa dioperasikan pada malam hari, Waskita menambahkan Airfield Ground Lighting (AGL). Selain bandara tersebut, Waskita (WSKT) sebelumnya telah mengerjakan beberapa proyek di Timor Leste. Di antaranya peningkatan Jalan Pasar Tono-Oesilo serta pembangunan Jalan Perbatasan Oe-Cusse.
Tahun ini, perseroan memasang restrukturisasi keuangan sebagai pilar utama dalam memperkuat operasional dan menghadapi tantangan industri. Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita pernah bilang, sejauh ini persetujuan Master Agreement Restructuring (MRA) 2024 telah tercapai sesuai target.
Selanjutnya dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) hingga 2029, perseroan telah menetapkan beberapa pilar strategis. Selain restrukturisasi, perseroan juga akan berfokus terhadap pengembangan usaha, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), Governance Risk & Compliance (GRC), serta digitalisasi. "Terkait pertumbuhan usaha, perseroan fokus pada perolehan Nilai Kontrak Baru atau NKB. Kami membentuk Komite Manajemen Risiko, untuk menilai risiko dan kelayakan proyek, sebelum memutuskan untuk mengambil suatu proyek dan melakukan tender," ujarnya.
Perseroan, lanjutnya, sudah melakukan sentralisasi keuangan. Dengan demikian, keuangan tidak lagi diatur oleh masing-masing divisi tapi terpusat, sehingga pengelolaannya menjadi lebih maksimal.“Jadi pembayaran vendor langsung diatur oleh pusat,” imbuhnya.
Perseroan, sambungnya, juga telah menyelesaikan utang vendor sebesar Rp7 triliun, sebanyak 38% merupakan utang yang sudah lewat jatuh tempo atau past due. Dia mengatakan, capaian tersebut tidak lepas dari transformasi tata kelola keuangan dan aset yang dilakukan Perseroan sepanjang dua tahun terakhir.
Tawarkan solusi keamanan data di industri keuangan dan perbankan, perusahaan riset teknologi informasi PT OSPX Teknologi Inovasi menghadirkan Ksema yang…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan pendapatan, PT Green Power Tbk. (LABA) lewat anak usahanya PT Sustainable Energy Development Trading (SEDT)…
NERACA Jakarta – Sampai dengan April 2025, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan marketing sales sebesar Rp 445 miliar…
Tawarkan solusi keamanan data di industri keuangan dan perbankan, perusahaan riset teknologi informasi PT OSPX Teknologi Inovasi menghadirkan Ksema yang…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan pendapatan, PT Green Power Tbk. (LABA) lewat anak usahanya PT Sustainable Energy Development Trading (SEDT)…
NERACA Jakarta – Sampai dengan April 2025, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan marketing sales sebesar Rp 445 miliar…