NERACA
Jakarta – Dorong pertumbuhan bisnisnya, PT Mitra Angkasa Sejahtera Tb.k (BAUT) berencana menambah gerai baru. Dengan penambahan gerai baru tersebut, emiten logam produksi mur dan baut ini menargetkan penjualan tahun 2025 sebesar Rp160,60 miliar dan laba bruto meningkat ke level Rp38,06 miliar. “Perseroan menargetkan pemulihan kinerja keuangan, penguatan posisi pasar secara bertahap, dan berkelanjutan di tahun 2025. Fokus utama diarahkan pada efisiensi, adaptasi teknologi, dan kedekatan dengan kebutuhan pelanggan,”kata Direktur Utama BAUT, Simon Hendiawan di Jakarta, kemarin.
Selain itu, lanjutrnya, strategi perseroan mengejar pertumbuhan bisnisnya mencakup perluasan pasar, efisiensi operasional dan kontrol biaya, peningkatan kompetensi SDM, strategi digital, optimalisasi manajemen persediaan, serta peningkatan sistem monitoring kinerja dan pengambilan keputusan.
Di tahun lalu, perseroan mencatat ada 23 outlet RJ Steel yang tersebar di seluruh Indonesia, terdiri dari 11 kemitraan, 5 waralaba, dan 7 outlet entitas anak. Selain itu, perseroan juga masih menjalin kerja sama dengan pengguna langsung (user) berbagai industri. “Ke depan kami berencana menambah outlet di Jakarta dan Jawa Barat. Namun, kami melihat perkembangan bisnis hingga semester I/2025,” ujar Simon.
Dalam meningkatkan omzet, lanjut Simon, BAUT terus menggandeng perusahaan manufaktur, konstruksi, furnitur, dan proyek-proyek strategis nasional (seperti pembangunan akses publik, dsb). Perseroan juga secara berkala dan terus menerus melakukan promosi untuk merek FastFix yang telah diluncurkan pada tahun 2024. Sejumlah proyek BAUT telah selesai pada Desember 2024 di antaranya pembangunan Stadion Dirmuthala PON Aceh, Stadion Harapan Bangsa PON Aceh, Pakuwon Bekasi, Stadion Kanjuruhan Malang, serta Bandar Udara Halim, Kediri, dan Bali.
BAUT juga melakukan penyediaan rutin untuk produksi kereta api, bahan baku springbed dan sofa, produk kompor, serta berbagai produk lainnya. Dalam strategi digitalisasi, sambung Simon Hendiawan, perseroan selalu berinovasi untuk mengembangkan sistem operasional dengan berbagai solusi digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi kerja dan produktivitas secara keseluruhan. BAUT berupaya merampingkan proses kerja dan melakukan otomatisasi.
Untuk penguatan internal, BAUT memberlakukan Goal Agreement Form (GAF), sebuah format Key Performance Indicator (KPI) berbasis hasil yang disosialisasikan pada 2024 dan digunakan untuk penilaian kinerja pada 2025. Langkah ini bertujuan meningkatkan kompetensi dan produktivitas SDM di seluruh departemen. Selain itu, untuk meningkatkan penjualan, BAUT menyelenggarakan program pelatihan rutin untuk departemen sales, inventory, dan operasional guna memperkuat kapasitas teknis dan layanan.
Direktur BAUT Foong Tak Hoy menyampaikan pada 2024, BAUT berhasil mencatatkan total penjualan Rp152,95 miliar. Dengan nilai penjualan tersebut, BAUT menghasilkan laba bruto Rp33,08 miliar. Ekuitas pada 2024 mencapai Rp183,64 miliar, dari sebelumnya senilai Rp197,86 miliar. Perseroan juga mampu menekan liabilitas menjadi Rp44,41 miliar dibandingkan dengan Rp58,75 miliar pada 2023.
Total aset BAUT pun mencapai Rp228,05 miliar pada 2024, dari Rp256,61 miliar pada 2023. "Bottom line BAUT turun akibat dari berubahnya cost structure karena lebih berfokus langsung kepada end-user. Kami menilai keadaan ini sebagai investasi awal yang akan kembali berlipat seiring dengan meningkatnya jumlah end-user yang didapat perseroan," jelas Foong Tak Hoy.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2024, menyetujui dan mengesahkan pengunduran diri Surya Susilo dari jabatannya selaku Komisaris BAUT
NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…
NERACA Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…
NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…
NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…
NERACA Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…
NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…