Penulis: Togap Marpaung
Inspektur Keselamatan Radiasi yang Dipaksa Pensiun Badan Pengawas Tenaga Nuklir 18 Juni 2025
Materi yang disampaikan kepada Yang terhormat Bapak Presiden adalah ilmu yang diperoleh ketika mengikuti beberapa kegiatan aspek keamanan sumber radioaktif dan nuklir yang para instrukturnya adalah pakar dari berbagai negara diantaranya, Amerika, Australia, Inggris dan Soviet. Tentunya, basis pengetahuan dari penulis adalah sarjana proteksi radiasi yang berlanjut post graduate diploma (PGD) setara S2 dibiayai Pengawas Nuklir Dunia, yakni Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency-IAEA) ketika belajar bersama-sama dengan peserta dari beberapa negara di Asia dan pengajar selain dari Universiti Kebangsaan Malaysia sebagai tuan rumah juga para ahli nuklir (expert) dari IAEA.
Seandainya pun tidak ada larangan mengenai pengembangan senjata nuklir bagi negara Indonesia, mohon dengan hormat, tidak penting lah memiliki senjata pemusnah itu. Terlalu dan terlalu banyak mudaratnya dibandingkan manfaatnya. Negara Jepang saja yang sudah sangat maju dalam bidang nuklir tidak pernah mencetuskan niatnya untuk memiliki senjata nuklir. Hanya akibat Covid-19 aja, dampaknya sudah mengakibatkan tatanan kehidupan nyaris luluh lantah, apalagi kalau terjadi perang nuklir maka dunia dipastikan bumi hangus atau bisa kiamat (term agama). Bagi umat beragama term kiamat adalah ditangan TUHAN ALLAH. Tidak ada yang bisa menyelematkan dirinya, termasuk Presiden Amerika dan Soviet serta China meskipun tiga negara tersebut memiliki pesawat ruang angkasa yang bisa terbang ke bulan. Mereka tidak akan bisa bertahan selamanya di bulan.
Kembali ke bumi, mereka pun akan binasa karena terpapar radiasi, tinggal menunggu waktu. Radiasi tidak bisa hilang begitu saja, tergantung waktu paro radinuklida yang berasal dari senjata nuklir. Sebagai contoh, sumber radioaktif cesium (Cs-137) waktu paronya: T ½ adalah 30 (tiga puluh) tahun, salah satu fall out yang berasal dari kecelakaan nuklir atau perang senjata nuklir yang paling ditakutkan umat manusia karena karakteristiknya yang sangat berbahaya, efek radiasinya dapat mengakibatkan sakit hingga lama kelamaan meninggal. Pengertian waktu paro adalah setelah mencapai waktu sama dengan waktu paronya, yakni tiga puluh tahun, nilai aktivitasnya menjadi separo dari aktivitas semula. Untuk menjadikan Cs-137 tidak memancarkan radiasi lagi berarti aktivitasnya mendekati nol curie (Ci), membutuhkan waktu ratusan tahun terus menerus meluruh memancarkan radiasi. Selama itu juga awan radiasi mencemari bumi.
Jangankan dampak bom atom, hanya masalah limbah radioaktif Cs-137 yang aktivitasnya beberapa mili curie (mCi) di komplek perumahan Batan Indah Serpong, dampaknya sudah menakutkan. Ratusan drum tanah hasil galian yang terkontaminasi radioaktif harus dibuang dan dikelola di Pusat Teknologi Pengelolaan Limbah Radioaktif Batan di Serpong. BAPETEN dan Batan adalah instansi yang paling repot hingga penjelasan pihak BAPETEN pun menjadi perhatian whistleblower terkait penggunaan RDMS sebagai alat ukur radiasi.
Salam hormat,
ttd
Togap Marpaung
NERACA Jakarta-Pakar ekonomi dan bisnis Universitas Hasanuddin, Profesor Hamid Paddu mengingatkan, pentingnya kemudahan usaha hulu migas. Tanpa kemudahan usaha…
NERACA Jakarta - PT Timah Tbk menyosialisasikan perubahan regulasi dalam memperkuat tata kelola tambang bijih timah darat dan laut sistem…
NERACA Jakarta - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan pihaknya berkomitmen untuk dapat mengurangi emisi karbon, salah satu langkahnya…
Penulis: Togap Marpaung Inspektur Keselamatan Radiasi yang Dipaksa Pensiun Badan Pengawas Tenaga Nuklir 18 Juni 2025 Materi yang disampaikan kepada Yang…
NERACA Jakarta-Pakar ekonomi dan bisnis Universitas Hasanuddin, Profesor Hamid Paddu mengingatkan, pentingnya kemudahan usaha hulu migas. Tanpa kemudahan usaha…
NERACA Jakarta - PT Timah Tbk menyosialisasikan perubahan regulasi dalam memperkuat tata kelola tambang bijih timah darat dan laut sistem…