Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA

Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 20% dan bahkan bisa capai sebesar 25%.

Direktur WOOD, Wang Sutrisno mengatakan, realisasi penjualan perseroan pada kuartal pertama cukup memuaskan dan di dalam jalur untuk mencapai target penjualan tumbuh 20% pada 2025."Bahkan ada kemungkinan naik jadi 25% sampai akhir tahun. Tapi tetap saja, target ini masih bisa berubah tergantung hasil pengumuman soal kebijakan tarif baru yang rencananya keluar tanggal 9 Juli 2025 karena hal itu bisa berdampak langsung ke pasar ekspor AS,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Adapun, WOOD paling banyak mengirimkan produknya ke AS, selain juga destinasi iekspor utama termasuk ke Jepang, Thailand, Belanda, dan Jerman. Penjualan ke Negeri Paman Sam tersebut tentunya terdampak oleh tarif impor yang dinaikkan oleh Presiden AS Donald Trump. Saat ini, Wang mengonfirmasi tarif impor yang dikenakan AS masih 10%. Namun demikian, tarif baru yang diumumkan Trump pada kuartal I/2025 akan berlaku efektif sekitar Juli atau Agustus."Walaupun situasinya belum jelas dan sulit ditebak, WOOD sejauh ini masih aman karena tidak ada penurunan pesanan yang berarti, dan terus membuka segmen baru buat jaga laju pertumbuhan tetap stabil," kata Wang.

Lebih lanjut, Wang menegaskan permintaan ekspor ke AS sejauh ini masih wajar. Perseroan saat ini juga mencermati arah kebijakan suku bunga The Fed karena saat ini masih relatif tinggi, sehingga WOOD tetap mempersiapkan diri apabila kondisi suku bunga di sana tidak turun dalam waktu dekat.  Disebutkan target penjualan tahun ini sebesar 25% masih akan ditopang oleh pasar ekspor, terutama ke Amerika Serikat (AS) 

Pasar AS menjadi penopang kinerja WOOD untuk kuartal pertama, terutama dari sisi penjualan building component. Meski demikian, pihaknya mengaku bahwa hingga saat ini tidak ada pembatalan pesanan dari pelanggan di AS. Maka dari itu, WOOD tetap optimistis laju bisnisnya akan positif dan tidak terkena dampak langsung dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. 

Selain mengandalkan pasar AS, WOOD juga tetap gencar menjalankan ekspansi perluasan pasar ekspor. Perluasan pasar dilakukan melalui strategic partnnership dalam pemasaran untuk pasar Eropa dan Timur Tengah. Kemudian WOOD juga melakukan ekspansi produk portfolio ke outdoor furniture dan flooring. Berdasarkan Laporan Keuangan per 31 Maret 2025, WOOD membukukan kenaikan pendapatan 20,61% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp773,5 miliar dari sebelumnya Rp20,61 miliar. Beban pokok pendapatan juga ikut meningkat 25,75% yoy menjadi Rp595,17 miliar dari sebelumnya Rp473,27 miliar.

Seiring dengan kenaikan top line, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 17,49% yoy menjadi Rp49,5 miliar dari sebelumnya Rp42,13 miliar. Adapun, penjualan komponen bangunan untuk ekspor mengauat 63,76% yoy menjadi Rp684,64 miliar. Sementara penjualan komponen bangunan di pasar domestik naik lebih tinggi lagi 73,18% yoy menjadi Rp2,44 triliun dan masih menjadi pendapatan tertinggi perseroan.

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…

Mitra Pack Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

Tahun ini, PT Mitra Pack Tbk (PTMP) menargetkan penjualan lebih sebesar Rp230,76 miliar atau tumbuh sekitar 20% jika dibandingkan realisasi…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…