Gelar Right Issue - Fajar Surya Wisesa Bidik Dana Rp3,49 Triliun

NERACA

Jakarta – Perkuat struktur permodalan, PT Fajar Surya Wisesa Tbk FASW) berencana melakukan penawaran umum terbatas saham (PUT) I atau right issue sebanyak 743.366.636 unit saham bernominal Rp500 per unit dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD). Informasi tersebut disampaikan perseroaana dalam prospektusnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, setiap pemegang 100 (seratus) saham lama yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal 23 Juni 2025 pukul 16.00 WIB mempunyai 30 (tiga puluh) HMETD, dimana setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru. Harga pelaksanaan right issue FASW ditetapkan sebesar Rp4.700 per saham sehingga perseroan mendapatkan tambahan modal Rp3,49 triliun.

Nantinya, dana hasil penerbitan right issue ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya  emisi, sebesar 85% akan digunakan untuk pembayaran sebagian pinjaman perseroan dan sisanya sebesar 15% untuk menambah modal kerja perseroan. Disebutkan, rencana right issue tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) FASW pada 22 Januari 2025. Adapun pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbit pada tanggal 11 Juni 2025.

Berdasarkan surat pernyataan tertanggal 10 Maret 2025, Siam Kraft Industry Company Limited (SKIC) sebagai pemegang saham Perseroan sejumlah 1.368.663.916 saham akan melaksanakan HMETD miliknya sejumlah 410.599.174 HMETD pada harga pelaksanaan yang ditetapkan. SKIC memiliki dana yang cukup dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan komitmennya untuk melaksanakan HMETD yang diperolehnya.

Berdasarkan Surat tanggal 21 April 2025, SKIC telah memperoleh surat kecukupan dana dari the Siam Commercial Bank Public Company Limited yang menyatakan bahwa SKIC memiliki current account and balances pada the Siam Commercial Bank Public Company Limited per 21 April 2025 sebesar 6.000.000.000 Baht.

Manajemen FASW optimistis, penambahan modal dengan memberikan HMETD tersebut akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi Perseroan. Antara lain, dapat mengurangi liabilitas dan memperbaiki debt to equity ratio Perseroan, serta meningkatkan jumlah saham beredar.

Fajar Surya Wisesa (FASW) masih menderita kerugian sebesar Rp1,10 triliun pada tahun 2024, membengkak  hingga 76,58% dibandingkan rugi Rp625,86 miliar pada tahun 2023. Pendapatan bersih Perseroan turun tipis 0,32% menjadi Rp7,69 triliun pada tahun 2024, dari tahun sebelumnya sebesar Rp7,72 triliun. 

BERITA TERKAIT

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…