NERACA
Jakarta - Kuartal pertama 2025, PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) membukukan koreksi kinerja keuangan di tengah-tengah renovasi Hotel Melia Bali. Disebutkan, perseroan membukukan pendapatan Rp1,06 triliun atau turun 2,14% secara tahunan (yoy) dari Rp1,09 triliun pada kuartal I/2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Dilihat lebih rinci, pendapatan tanah kawasan industri mencatat kenaikan paling tinggi sebesar 16,62% yoy menjadi Rp78,85 miliar. Selanjutnya pendapatan jasa konstruksi menguat 15,15% yoy menjadi Rp807,31 miliar.
Pendapatan jasa pemeliharaan dan utilitas bertambah 0,71% yoy menjadi Rp80,30 miliar. Di sisi lain, pendapatan sewa tergerus 62,45% yoy menjadi Rp4,64 miliar. Dan pendapatan hotel anjlok 57,92% menjadi Rp97,12 miliar dari sebelumnya Rp230,84 miliar.
VP of Investor Relations & Sustainability SSIA, Erlin Budiman mengatakan, koreksi pendapatan hotel disebabkan oleh penutupan sementara Hotel Melia Bali untuk renovasi yang dimulai pada Oktober 2024."Fokus strategis Perseroan [kuartal I/2025] pada bisnis utama di bidang properti dan konstruksi di tengah tantangan pada sektor perhotelan,"ujarnya.
Sementara pendapatan terkoreksi, beban langsung perseroan juga bertambah 10,72% yoy menjadi Rp868,77 miliar pada kuartal I/2025 dari Rp784,64 miliar pada kuartal I/2024. Adapun, laba bruto tercatat turun 35,02% yoy menjadi Rp199,47 miliar. Selanjutnya rugi bersih perseroan membengkak menjadi Rp21,70 miliar dari rugi bersih pada periode yang sama tahun lalu Rp14,87 miliar.
EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp36,3 miliar pada kuartal I/2025 ini atau ambrol 75,32% yoy dari sebelumnya Rp147,1 miliar. Penurunan EBITDA ini juga disebabkan oleh penurunan kinerja perhotelan karena renovasi. EBITDA segmen perhotelan SSIA tercatat menguap Rp90 miliar secara tahunan.
Erlin menambahkan bahwa perseroan memandang penurunan segmen perhotelan karena renovasi sebagai investasi strategis di masa depan dengan meraih nilai tambah dalam jangka menengah."Kinerja Perseroan pada kuartal I/2025 menegaskan pendekatan disiplin dalam alokasi modal serta kesiapan untuk menangkap peluang pertumbuhan yang sejalan dengan kepentingan investor," ujar Erlin.
Sementara itu, total aset SSIA pada kuartal I/2025 tercatat sebesar Rp10,74 triliun atau naik 3,65% sejak awal tahun di posisi Rp10,36 triliun. Perinciannya, liabilitas bertambah 16,22% ytd menajdi Rp2,75 triliun dan ekuitas turun tipis 0,07% ytd menjadi Rp7,89 triliun.
NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…
NERACA Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas…
NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten rumah sakit PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH)…
NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…
NERACA Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas…
NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten rumah sakit PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH)…