Program UK PACT Efisiensi Energi Tahap Dua

NERACA

Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian Luar Negeri dan Pembangunan Inggris (FCDO), meluncurkan Program UK PACT (Partnering for Accelerated Climate Transitions) terkait Efisiensi Energi Tahap Dua.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyampaikan bahwa kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Inggris ini merupakan contoh sukses kolaborasi strategis yang berkelanjutan dalam mempercepat implementasi efisiensi energi, terutama di sektor bangunan hijau.

"Sejak diluncurkan pada November 2022, UK PACT telah menjadi katalisator program efisiensi energi di Indonesia melalui penguatan kebijakan berbasis pasar untuk efisiensi energi, pengembangan dua proyek percontohan pembiayaan hijau, dan dukungan pada penguatan regulasi dan koordinasi lintas sektor," ujar Eniya pada Peluncuran Program UK Pact Tahap Dua, di Jakarta.

Mulai tahun 2022, UK PACT telah mendukung efisiensi energi di Indonesia, berkontribusi pada perumusan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2023 tentang Konservasi Energi dan formalisasi Pengawas Penghematan Energi. Peran ini turut meningkatkan kapasitas Kementerian ESDM untuk melaksanakan dan memantau program penghematan energi.

UK PACT juga telah memberikan pelatihan dan sertifikasi bagi para manajer energi, membekali mereka dengan keterampilan dalam pengumpulan data, pengukuran, dan pembandingan. Secara paralel, bank-bank lokal diperkenalkan pada instrumen-instrumen pengurangan risiko, seperti Asuransi Penghematan Energi (Energy Savings Insurance - ESI) dan jaminan kredit parsial yang memicu minat pada model-model pembiayaan campuran yang akan terus dikembangkan di tahap terbaru ini.

"Pada tahap dua, akan ada lima proyek baru yang memprioritaskan mitigasi iklim. Proyek-proyek ini akan membantu meningkatkan cakupan kebijakan efisiensi energi, memobilisasi keuangan hijau, dan mengembangkan peta jalan energi skala provinsi dan kota dalam kemitraan dengan pemerintah daerah di Indonesia," jelas Eniya.

Sementara itu, Direktur Pembangunan Internasional Inggris untuk Indonesia, Amanda McLoughlin, mengatakan Peluncuran Program UK PACT Efisiensi Energi Tahap Dua mencerminkan komitmen berkelanjutan Inggris untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam aksi iklim dan transisi energi yang berkeadilan.

"Program yang diluncurkan hari ini akan membantu usaha kecil dan menengah dalam menerapkan praktik efisiensi energi, membangun portofolio proyek-proyek yang siap untuk didanai, serta mengembangkan berbagai skema efisiensi energi, sambil memperluas proyek percontohan yang berhasil dan penguatan kapasitas efisiensi energi secara nasional maupun melalui pemerintah provinsi," ungkap Amanda.

Peluncuran program UK PACT Tahap Dua ini dilaksanakan secara simbolis melalui penandatanganan Perjanjian Pelaksanaan (Implementation Agreement) oleh Dirjen EBTKE Kementerian ESDM dan Direktur Pembangunan Internasional Inggris untuk Indonesia. Acara ini juga mempertemukan para pemangku kepentingan dari pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk menegaskan kembali komitmen bersama dalam mendorong aksi iklim dan mendukung transisi energi Indonesia. 

Lebih lanjut, Kementerian ESDM terus melakukan percepatan perizinan demi mendorong efisiensi dan investasi di sektor ESDM sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengingatkan pentingnya sikap responsif dalam mendukung kelancaran investasi dan kegiatan usaha, khususnya di subsektor minyak dan gas bumi (migas) serta mineral dan batubara (minerba).

"Tolong semua regulasi yang 'berat' segera diselesaikan karena kita butuh percepatan. Karena jika lambat, maka stakeholder sektor migas dan minerba juga melakukan proses yang tidak cepat, jadi kita harus responsif," tutur Bahlil.

Tidak hanya itu, sebelumnya Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menyampaikan bahwa program utama Kementerian ESDM tahun ini sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

"Dapat kami sampaikan bahwa program kerja Kementerian ESDM pada tahun 2025 ini sejalan dengan prioritas yang ditetapkan dalam Asta Cita menjadi program prioritas pemerintahan Kabinet Merah Putih, bagaimana ketahanan energi dan juga keberlanjutan hilirisasi dapat dilaksanakan," ujar Yuliot.

Adapun program prioritas yang disampaikan Yuliot antara lain adalah pertama peningkatan lifting minyak dan gas bumi (migas). Kedua, pengembangan biofuel. ketiga, pembangunan energy storage. keempat, pembangunan jaringan gas kota (jargas). Kelima, pengelolaan subsidi tepat saran, dan penegakan hukum tegas. Sementara untuk perizinan sektor ESDM, juga dilakukan digitalisasi proses perizinan, lalu perbaikan tata kelola perizinan mineral dan batubara (minerba).

 

BERITA TERKAIT

GAPKI Usulkan Segera Bentuk Pelaksana Harian Komite ISPO

NERACA Jakarta – Ketua Bidang Perkebunan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) R. Azis Hidayat mengusulkan agar dibentuk Pelaksana Harian…

DOBBER, Inovasi Pertamina EP untuk Optimalkan Produksi

NERACA Indramayu — Pertamina EP melalui terobosan terbaru, yang disebut DOBBER (downhole scrubber), berhasil menurunkan angka loss production opportunity/LPO, dari…

Perusahaan Migas Wajib Serap minyak dari Sumur Rakyat

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mewajibkan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau perusahaan minyak dan…

BERITA LAINNYA DI Industri

Program UK PACT Efisiensi Energi Tahap Dua

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian Luar Negeri dan Pembangunan Inggris (FCDO), meluncurkan Program…

GAPKI Usulkan Segera Bentuk Pelaksana Harian Komite ISPO

NERACA Jakarta – Ketua Bidang Perkebunan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) R. Azis Hidayat mengusulkan agar dibentuk Pelaksana Harian…

DOBBER, Inovasi Pertamina EP untuk Optimalkan Produksi

NERACA Indramayu — Pertamina EP melalui terobosan terbaru, yang disebut DOBBER (downhole scrubber), berhasil menurunkan angka loss production opportunity/LPO, dari…