Pendidikan dan Kesehatan Tentukan Masa Depan Indonesia

Dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa,Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi salah satu tolok ukur penting. IPM Indonesia mencakup tiga faktor utama: kesehatan, pendidikan, dan standar hidup. Dua dari faktor ini, yaitu pendidikan dan kesehatan, memegang peranan krusial dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Pendidikan dan kesehatan saling terkait erat. Anak-anak yang tumbuh sehat akan lebih mampu belajar dan menyerap ilmu di sekolah, sementara pendidikan yang baik akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan. Kombinasi kedua faktor ini akan meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi negara.

Sebagai contoh, Provinsi DIY Yogyakarta telah berhasil menjadi salah satu provinsi dengan IPM tertinggi di Indonesia. Keberhasilan ini dicapai karena adanya sinergi yang kuat antara pendidikan berkualitas dan akses kesehatan yang baik. Tidak hanya akses pendidikan yang terjangkau, tetapi juga fasilitas kesehatan yang mendukung pertumbuhan anak-anak secara optimal.

Maka tak ayal, pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia Bill Gates menilai ada dua hal yang menentukan masa depan Indonesia, yaitu keberhasilan pada sektor pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu, Bill Gates berpendapat pemerintah Indonesia harus memusatkan perhatiannya untuk dua sektor krusial tersebut.

“Menurut saya, ada dua hal yang membantu masa depan negara anda (Indonesia, red.), yaitu pendidikan dan kesehatan, dan keduanya berjalan beriringan,” kata Bill Gates menjawab pertanyaan Arini Saraswati Subianto, presiden direktur Persada Capital Investama dan salah satu filantropi yang diundang oleh Presiden Prabowo Subianto untuk bertemu dengan Bill Gates di Istana Merdeka, Jakarta. 

Bill Gates melanjutkan manakala anak-anak tumbuh sehat dan mendapatkan nutrisi serta gizi yang baik, maka akan lebih banyak anak-anak yang menerima pendidikan dengan lebih baik di sekolah. Jika banyak anak tumbuh terdidik, maka kondisi itu juga akan berkontribusi kepada kemampuan mereka untuk berkontribusi kepada perekonomian.

Bill Gates menyebut korelasi antara pendidikan dan kesehatan membentuk siklus yang baik (virtuous cycle) pada anak-anak yang nantinya menjadi generasi penerus untuk masa depan Indonesia. “Jika melihat data dan statistik di kawasan ini, ada dua contoh yang baik, yaitu Singapura dan Vietnam,” sambung Bill Gates.

Singapura, salah satu negara dengan pendapatan tertinggi di kawasan bahkan dunia, memiliki capaian bidang pendidikan yang juga terbaik di dunia. Sementara itu, Vietnam, Bill Gates melanjutkan, dapat melesat menjadi salah satu negara dengan pendapatan tinggi di kawasan, bukan karena teknologi, tetapi karena pendidikan.

“Vietnam, jika melihat tingkat pendapatannya, salah satu yang terbaik di dunia. Namun, itu bukan karena penggunaan teknologi. Saya sangat yakin mereka bisa berhasil karena sekolah-sekolah dan kampus memiliki akses pembelajaran yang baik, mereka memiliki akses kepada alat-alat belajar dan mengajar yang baik,” kata Bill Gates.

Dia kemudian melanjutkan faktor-faktor kunci yang menentukan keberhasilan dua negara itu, antara lain mereka melatih guru-guru dengan baik, dan mereka punya ekspektasi yang tinggi kepada para guru. Bill Gates kemudian mencontohkan India, yang menurut dia mulai fokus membenahi sektor pendidikan dalam beberapa tahun terakhir.

“India dulu tidak begitu serius memperhatikan sektor pendidikannya, karena memang saat itu tidak begitu menjadi sorotan. Namun dalam 5 tahun terakhir, mereka mengadopsi praktik-praktik baru, termasuk pembelajaran struktural yang membawa perubahan yang baik, khususnya di tingkat terbawah,” kata Bill Gates.

Dia melanjutkan India juga menciptakan banyak kompetisi antarnegara bagiannya, sehingga setiap negara bagian berusaha untuk menjadi yang terbaik. Bill Gates menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada Rabu pagi, dan keduanya berdiskusi di ruang kerja Presiden bersama beberapa menteri Kabinet Merah Putih.

Selepas itu, Presiden Prabowo mempertemukan Bill Gates dengan sejumlah konglomerat dan filantropi Indonesia, di antaranya Chairul Tanjung, Haji Abdul Rasyid, Garibaldi Thohir, Hashim Djojohadikusumo, dan Prajogo Pangestu. Ada pula Arsjad Rasjid, Tomy Winata, James Riady, Anthony Salim, Dato’ Sri Tahir, Arini Saraswati Subianto, Wisnu Wardhana, dan Haji Isam.

Dalam pertemuannya dengan para taipan Indonesia, Bill Gates menjawab dua pertanyaan dari Hashim Djojohadikusumo, yang juga adik Presiden Prabowo, mengenai energi nuklir, kemudian dari Arini mengenai pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan kontribusi swasta untuk memajukan sektor pendidikan.

BERITA TERKAIT

Jumlah Penutur Bahasa Jawa Capai 80 Juta Jiwa

  Bahasa Jawa seperti halnya bahasa daerah lainnya mengalami sejumlah tantangan terhadap upaya eksistensi pelestariannya seiring maraknya penggunaan bahasa dan…

Pola Asuh yang Bikin Karakter Anak Lembek dan Gampang Nyerah

  Generasi Z dan Alpha kini kerap dijuluki sebagai strawberry generation—istilah yang menggambarkan anak muda yang terlihat menarik namun rapuh…

Mahasiswa UI Raih Juara 1 Kompetisi Ilmiah Neurologi

  Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari Fakultas Kedokteran meraih juara 1 kategori Oral Presentation ajang Jakarta Neurology and Neurosurgery (JakNews) 2025…

BERITA LAINNYA DI

Pendidikan dan Kesehatan Tentukan Masa Depan Indonesia

Dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa,Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi salah satu tolok ukur penting. IPM Indonesia mencakup tiga faktor utama: kesehatan, pendidikan,…

Jumlah Penutur Bahasa Jawa Capai 80 Juta Jiwa

  Bahasa Jawa seperti halnya bahasa daerah lainnya mengalami sejumlah tantangan terhadap upaya eksistensi pelestariannya seiring maraknya penggunaan bahasa dan…

Pola Asuh yang Bikin Karakter Anak Lembek dan Gampang Nyerah

  Generasi Z dan Alpha kini kerap dijuluki sebagai strawberry generation—istilah yang menggambarkan anak muda yang terlihat menarik namun rapuh…