Generasi Z dan Alpha kini kerap dijuluki sebagai strawberry generation—istilah yang menggambarkan anak muda yang terlihat menarik namun rapuh dalam menghadapi tekanan. Berbagai riset memperkuat gambaran ini. Laporan American Psychological Association (APA) mencatat bahwa Generasi Z menunjukkan tingkat stres tertinggi dibanding generasi sebelumnya, khususnya terkait isu sosial, ekonomi, dan tekanan akademik.
McKinsey & Company dalam riset tahun 2021 juga menyoroti bahwa Gen Z cenderung mengalami kecemasan dan depresi yang lebih tinggi karena paparan media sosial serta ekspektasi yang tidak realistis. Jika tidak disikapi secara bijak oleh orangtua dan sekolah, kecenderungan ini bisa menghambat pengembangan karakter tangguh yang dibutuhkan di era kompetitif seperti sekarang.
Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan kasih sayang dan pembiasaan terhadap tantangan agar generasi muda mampu bertumbuh secara emosional dan mental. Dalam dunia parenting modern, muncul istilah baru yang semakin sering diperbincangkan strawberry parenting. Gaya pengasuhan ini tampak manis dan penuh kasih, namun di baliknya menyimpan potensi risiko yang bisa berdampak buruk bagi perkembangan emosional anak.
Apa itu Strawberry Parenting?
Strawberry parenting merujuk pada pola asuh yang terlalu melindungi anak dari segala bentuk kesulitan. Istilah ini berakar dari karakteristik buah stroberi yang terlihat indah dari luar, namun mudah hancur. Orangtua dengan pola ini cenderung ingin membuat jalan anak mulus tanpa rintangan, namun justru bisa melemahkan ketahanan mental anak.
Menurut Rendra Yoanda, M.Psi., Psikolog Klinis Anak dan Remaja sekaligus Konselor serta Wakil Kepala Sekolah SD di Sekolah Cikal Amri Setu, strawberry parenting serupa dengan overprotective parenting. “Dilihat dari paparan Rhenald Kasali di bukunya yang berjudul Strawberry Generation, generasi ini muncul karena adanya pandangan di kalangan orang tua bahwa cukup mereka saja yang mengalami kesulitan, sementara anak-anaknya jangan merasakan kesulitan yang sama seperti mereka dulu," jelas Rendra.
Ciri-ciri orangtua dengan Strawberry Parenting
Beberapa tanda dari pola asuh ini antara lain:
“Ciri utama dari strawberry parenting... adalah mencoba dengan penuh daya dan upaya untuk menjauhkan anak-anak mereka dari hal-hal yang bisa menimbulkan luka, baik secara fisik maupun psikologis,” ujar Rendra.
“Orang tua yang mengadopsi pola asuh Strawberry/Overprotective Parenting ini umumnya akan terlibat langsung dalam konflik, memarahi langsung anak lainnya sembari mengatakan tidak boleh ada orang lain yang memarahi anaknya selain mereka sendiri,” lanjutnya.
Dampak negatif bagi anak
Pola asuh ini dapat membawa dampak serius terhadap perkembangan mental anak. Anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak tangguh, sulit mengelola emosi, dan mudah stres saat menghadapi tekanan hidup. “Anak menjadi tidak siap untuk merasakan, memahami, dan menerima emosi-emosi negatif... Mereka juga menjadi tidak siap untuk menghadapi stres, membuat daya tahan dan daya juang mereka juga menjadi rendah,” tutur Rendra.
Meskipun niat orang tua untuk melindungi anak sangat mulia, pendekatan yang terlalu protektif justru dapat merugikan. Anak perlu belajar dari kegagalan, menghadapi konflik, dan mengelola emosi untuk tumbuh menjadi individu yang mandiri dan tangguh. Strawberry parenting bisa jadi “pisau bermata dua” jika tidak dilakukan dengan bijak.
Dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa,Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi salah satu tolok ukur penting. IPM Indonesia mencakup tiga faktor utama: kesehatan, pendidikan,…
Bahasa Jawa seperti halnya bahasa daerah lainnya mengalami sejumlah tantangan terhadap upaya eksistensi pelestariannya seiring maraknya penggunaan bahasa dan…
Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari Fakultas Kedokteran meraih juara 1 kategori Oral Presentation ajang Jakarta Neurology and Neurosurgery (JakNews) 2025…
Dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa,Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi salah satu tolok ukur penting. IPM Indonesia mencakup tiga faktor utama: kesehatan, pendidikan,…
Bahasa Jawa seperti halnya bahasa daerah lainnya mengalami sejumlah tantangan terhadap upaya eksistensi pelestariannya seiring maraknya penggunaan bahasa dan…
Generasi Z dan Alpha kini kerap dijuluki sebagai strawberry generation—istilah yang menggambarkan anak muda yang terlihat menarik namun rapuh…