NERACA
Jakarta – Di tahun 2025, PT Nusatama Berkah Tbk (NTBK) menargetkan penjualan sebesar Rp124 miliar atau tumbuh sekitar 17,55% dibandingkan realisasi penjualan Rp105,48 miliar pada 2024. Adapun laba bersih perseroan diproyeksikan tumbuh 478% menjadi Rp3,7 miliar pada tahun 2025. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam materi paparan publik di Jakarta, kemarin.
Guna memenuhi target pertumbuhan, perseroan akan fokus pada efisiensi dan inovasi produk, penetrasi pasar kendaraan listrik (EV), serta part dan service business untuk mencapai target ambisius tersebut. “Strategi kami tahun 2025 berpusat pada penguatan bisnis EV, ekspansi layanan, dan optimalisasi sistem internal. Ini akan didukung oleh efisiensi belanja dan penguatan GCG,” tulis Direksi dalam materi paparan publik.
Perseroan mengungkapkan bahwa target tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, prospek bisnis dan pasar kendaraan listrik (EV) di Indonesia sangat cerah. Hal ini tidak lepas dari dukungan kuat pemerintah terhadap dekarbonisasi di dalam negeri. Hal Ini membuka peluang baru bagi sektor purna jual yang berpotensi mengalami pertumbuhan signifikan ke depan.
Faktor ini juga yang membuat Perseroan optimis mampu mencatat pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang. Ini tentu sejalan dengan tekad Manajemen untuk memastikan tata kelola perusahaan yang baik dan berintegritas. Bahkan perseroan berjanji untuk meningkatkan kepercayaan investor melalui penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).
Di samping itu, NTBK berkomitmen untuk pertumbuhan berkelanjutan dan tata kelola perusahaan yang kuat. Disebutkan, perseroan akan terus meningkatkan kepercayaan investor melalui kinerja yang transparan dan bertanggung jawab. Hingga triwulan I 2025, NTBK membukukan penjualan bersih sebesar Rp29,81 miliar, tumbuh 37% dari Rp21,75 miliar pada periode sama 2024. Pencapaian penjualan tersebut sekitar 34% dari target perseroan pada tahun ini.
Emiten yang bergerak di bidang industri manufaktur kendaraan khusus ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Februari 2022 tersebut mengantongi dana segar sebesar Rp 70 miliar. Dana hasil IPO ini digunakan oleh perseroan untuk modal kerja sebesar 87% meliputi investasi pembangunan workshop ketiga seluas 938 M2 dilengkapi dengan 1x4T dan 1x2T overhead crane, perluasan kantor dan utilitas lainnya seluas 300 M2 dan mesin-mesin produksi.
Disebutkan, mitra bisnis perseroan yakni Grup Raja Garuda Emas sebagai pabrik pulp and paper terbesar di dunia. Perseroan menyadari bahwa dalam dunia bisnis pada pertambangan batubara nantinya akan segera bergeser. Untuk itu perseroan tak hanya fokus mengembangkan bisnis batubara saja, dan memasuki sektor mineral lainya seperti bauksit dan nikel. Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri baterai di Indonesia.
Dari sektor kehutanan perseroan juga mengembangkan kendaraan khusus untuk industri pulp and paper yang kebutuhannya saat ini semakin meningkat karena manajemen logistik yang semakin canggih. Hal yang sama juga dilakukan perseroan pada sektor oil dan gas dengan mengembangkan kendaraan khusus.
PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…
Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…
Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…
PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…
Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…
Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…