Emiten properti, PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI) membidik prapenjualan senilai Rp2,18 triliun pada 2025. Target itu lebih rendah dibanding realisasi marketing sales pada 2024 yang tercatat sebesar Rp2,49 triliun, tetapi sedikit lebih tinggi dari target prapenjualan 2024 senilai Rp2,1 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menyampaikan target prapenjualan pada 2025 disusun dengan mempertimbangkan peluang yang ditawarkan oleh industri properti dan realisasi 2024 yang melampaui target. Sebagian besar prapenjualan perusahaan pada 2025 akan tetap dikontribusikan oleh segmen residensial, yaitu 67%, khususnya di Grand Wisata dan Kota Wisata.

Lebih lanjut, proyek-proyek komersial diharapkan menyumbang 33% dari target prapenjualan DUTI, khususnya ruko-ruko di Grand Wisata dan Kota Wisata. Selanjutnya, apartemen juga masih akan memberikan kontribusi khususnya Aerium Apartment dan Southgate Apartment. Pada 2025, perusahaan akan tetap menjaga struktur modal yang seimbang antara modal sendiri dan utang untuk menunjang pertumbuhan dan berada di dalam batas toleransi risiko.

Berdasarkan data perseroan, realisasi prapenjualan pada 2024 berasal dari segmen residensial senilai Rp1,45 triliun dan komersial Rp1,04 triliun. Selain itu, emiten Grup Sinarmas Land itu juga mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp4,42 triliun, 123,52% dari target awal tahun yang ditetapkan sebesar Rp3,58 triliun pada 2024.

Sejalan dengan itu, laba tahun berjalan DUTI tercatat Rp1,38 triliun atau 94,86% dari target awal tahun yang ditetapkan sebesar Rp1,45 triliun.